Monday 5 March 2012

Model Alat Pengolahan Kadar Phosphat Limbah Cair Rumah Sakit Dengan Koagulasi, Flokulasi Dan Sedimentasi

Rumah sakit sebagai tempat pelayanan kesehatan merupakan penghasil limbah medis dalam klasifikasi limbah B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya) dimana dari berbagai jenis limbah yang dihasilkan bersifat infeksius yang dapat berpotensi membahayakan dan menimbulkan permasalahan baru pada kesehatan, baik yang berada didalam maupun diluar lingkungan rumah sakit.
Banyak rumah sakit yang sudah mempunyai IPLC (Instalasi Pengolahan Limbah Cair) namun hasil pengolahan limbah cair akhir (Outlet) masih ada beberapa parameter yang berada diatas baku mutu yang berlaku, seperti phospat (PO4). Oleh karena perlu pengembangan model dan teknologi untuk menurunkan kadar PO4 dalam limbah cair rumah sakit agar tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Untuk menangani permasalahan ini, model alat pengolahan kadar phosphate limbah cair rumah sakit dengan koagulasi, flokulasi dan sedimentasi dapat diterapkan sehingga limbah cair hasil pengolahan memenuhi baku mutu.  

Spesifikasi:
1.      Bak Contoh uji/equalisasi volume 92,4 L : kaca ukuran P=55 cm L= 28 cm T= 60 cm
2.      Bak inlet (asli) volume 80 L                      : kaca ukuran P=40 cm L= 40 cm T= 50 cm
3.      Bak koagulan 2 buah volume 2,88 L        : kaca ukuran P=12 cm L= 12 cm T= 20 cm
4.      Bak Pencampur     volume 8,0 L              : kaca ukuran P=20 cm L= 20 cm T= 20 cm
5.      Bak Sedimentasi volume 58,32 L             : kaca ukuran P=36 cm L= 36 cm T= 45 cm
6.      Bak filtrasi volume 35 L berisi zeolit          : kaca ukuran P=40 cm L= 36 cm T= 45 cm
7.      Bak akhir (outlet)  volume 30,45 L           : kaca ukuran P=42 cm L= 25 cm T= 29 cm
8.      Bak Pengering lumpur volume 19,5 L       : kaca ukuran P=30 cm L= 25 cm T= 26 cm
9.      Alas                                                         : triplek 12 mm
10.  Kerangka                                                 : besi ukuran 4 x 4 cm
11.  Mixer modifikasi                                       : daya 12 watt, kecepatan 20 Rpm, adaptor
  travo5 A,  AC 220 Volt, DC 3-12 Volt
12.  Pompa air                                                  : Daya 110 W, 110/220 V, Freq 50/60 Hz, Life
  Head 4,2M out put 4500 L/H
13.  Kran Air                                                    : ½ ” 

Cara Kerja
1.      Rangkai semua bak pada rangka sehingga siap untuk pengolahan.
2.      Tampung limbah cair rumah sakit dalam bak equalisasi.
3.      Pompa ke bak inlet (asli) dan dialirkan ke dalam bak pencampur dengan debit 100 ml/menit.
4.      Bahan koagulan kapur (CaO) 4 % dengan debit 20 ml/menit dan tawas (Al2SO4) 4 % dengan debit 37,5 ml/menit dialirkan secara bersamaan ke dalam bak pencampur dan diaduk menggunakan mixer dengan kecepatan 20 RPM.
5.      Dari bak pencampur, limbah cair dialirkan dalam bak sedimentasi dan mengalami pengendapan.
6.      Efluent dari bak sedimentasi mengalir ke bak filtrasi berisi zeolit.
7.      Filtrat hasil saringan zeolit mengalir ke bak akhir (outlet)
8.      Endapan pada bak pengendap dialirkan ke bak pengering lumpur
9.      Cara Pemeliharaan
10.  Cek kran-kran secara rutin agar tidak terjadi penyumbatan.
11.  Cek pompa secara rutin untuk menghindari kemacetan pompa.
12.  Cek mixer secara rutin agar kecepatannya tetap 20 RPM. 
13.  Pengaliran endapan dari bak pengendap harus rutin agar waktu tinggal di bak pengendap terpenuhi.
14.  Pembersihan terhadap zeolit dilakukan apabila aliran sudah mulai pelan.

Efektifitas
Model alat ini di uji coba pada 3 rumah sakit terbukti mampu mengurangi kadar phosphat dengan efisiensi 88%.
(Tim PPTTG BBTKL PPM Yk)

 

0 comments:

Post a Comment