Banyak rumah sakit yang sudah mempunyai IPLC (Instalasi
Pengolahan Limbah Cair) namun hasil pengolahan limbah cair akhir (Outlet) masih
ada beberapa parameter yang berada diatas baku mutu yang berlaku, seperti
phospat (PO4). Oleh karena perlu pengembangan model dan teknologi
untuk menurunkan kadar PO4 dalam limbah cair rumah sakit agar tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Untuk menangani
permasalahan ini, model alat pengolahan kadar phosphate limbah cair rumah sakit
dengan koagulasi, flokulasi dan sedimentasi dapat diterapkan sehingga limbah
cair hasil pengolahan memenuhi baku mutu.
Spesifikasi:
1.
Bak Contoh uji/equalisasi volume 92,4 L : kaca ukuran
P=55 cm L= 28 cm T= 60 cm
2.
Bak inlet (asli) volume 80 L : kaca ukuran P=40 cm L= 40 cm T= 50 cm
3.
Bak koagulan 2 buah volume 2,88 L : kaca ukuran P=12 cm L= 12 cm T= 20 cm
4.
Bak Pencampur volume
8,0 L : kaca ukuran P=20 cm
L= 20 cm T= 20 cm
5.
Bak Sedimentasi volume 58,32 L : kaca ukuran P=36 cm L= 36 cm T= 45 cm
6.
Bak filtrasi volume 35 L berisi zeolit : kaca ukuran P=40 cm L= 36 cm T= 45 cm
7.
Bak akhir (outlet) volume
30,45 L : kaca ukuran P=42 cm L=
25 cm T= 29 cm
8.
Bak Pengering lumpur volume 19,5 L : kaca ukuran P=30 cm L= 25 cm T= 26 cm
9.
Alas :
triplek 12 mm
10. Kerangka :
besi ukuran 4 x 4 cm
11. Mixer
modifikasi :
daya 12 watt, kecepatan 20 Rpm, adaptor
travo5 A, AC 220 Volt, DC 3-12 Volt
12. Pompa
air : Daya 110 W, 110/220 V, Freq 50/60 Hz,
Life
Head
4,2M out put 4500 L/H
13. Kran
Air : ½ ”
Cara Kerja
1.
Rangkai semua bak pada rangka sehingga siap untuk
pengolahan.
2.
Tampung limbah cair rumah sakit dalam bak equalisasi.
3.
Pompa ke bak inlet (asli) dan dialirkan ke dalam bak
pencampur dengan debit 100 ml/menit.
4.
Bahan koagulan kapur (CaO) 4 % dengan debit 20 ml/menit
dan tawas (Al2SO4) 4 % dengan debit 37,5 ml/menit dialirkan secara bersamaan ke
dalam bak pencampur dan diaduk menggunakan mixer dengan kecepatan 20 RPM.
5.
Dari bak pencampur, limbah cair dialirkan dalam bak
sedimentasi dan mengalami pengendapan.
6.
Efluent dari bak sedimentasi mengalir ke bak filtrasi
berisi zeolit.
7.
Filtrat hasil saringan zeolit mengalir ke bak akhir
(outlet)
8.
Endapan pada bak pengendap dialirkan ke bak pengering
lumpur
9.
Cara Pemeliharaan
10. Cek
kran-kran secara rutin agar tidak terjadi penyumbatan.
11. Cek
pompa secara rutin untuk menghindari kemacetan pompa.
12. Cek
mixer secara rutin agar kecepatannya tetap 20 RPM.
13. Pengaliran
endapan dari bak pengendap harus rutin agar waktu tinggal di bak pengendap
terpenuhi.
14. Pembersihan
terhadap zeolit dilakukan apabila aliran sudah mulai pelan.
Efektifitas
Model alat ini di uji coba pada 3
rumah sakit terbukti mampu
mengurangi kadar phosphat dengan efisiensi 88%.
(Tim PPTTG BBTKL PPM Yk)